Jumat, 11 Juni 2010

MALAM ITU






semua berawal dari sepucuk undangan special dari rekanan perusahaan. Lumayanlah nonton live jazz gratis tis tis tis tis..special pula. Dengan semangat '45 aku jam 4 teng aku sudah bergegas meninggalkan meja kerjaku. Sendiri..ya lagi - lagi hanya sendiri. .. Saat ini aku sangat menikmati kesendirianku...

Akhirnya sampai juga aku di tempat tujuan.. Situasi masih sepi padahal waktu aku browsing, acara dimulai pukul 17:00. Ternyata hoaxx dan aku harus menunggu lama sampai jam delapan malam. Saat itu aku celingukan mondar mandir sendiri saja kayak orang bego. Untunglah ada beberapa permainan yang dirancang oleh pihak penyelenggara dan cukup untuk menghiburku.

Setelah beberapa saat, aku menemui sesosok perempuan yang mirip dirimu disini. Mata dan perangainya sungguh seperti kamu. Tak jemu - jemu aku mencuri - curi pandang hanya untuk memastikan apakah itu kamu atau bukan. Terbesit dibenakku andai semua baik - baik saja. Mungkin smsku terus - terusan menghiasi inboxmu hanya sekedar berbagi kesenangan atau hanya sekedar bercerita kondisi disini. Semua mungkin kulakukan karena aku tau kamu suka musik jazz.. Lamunan itu membawaku untuk mengangkat hpku untuk segera mengabari kamu. Tapi lagi - lagi aku mematahkan niatku karena aku tau tentunya kamu enggan untuk bersua denganku. Aku maklumi ini semua entah untuk sampai kapan.

Akhirnya aku berada di suatu ruangan yang luas dan sangat kental dengan aura musik disini. Inilah kesendirianku. Inilah malamku yang sendiri namun ramai dengan segudang keinginanku untuk mengatasi ini semua. Suasana mulai gelap dan musik mulai berdentum. Disela - sela kegelapan itu lagi - lagi aku mendapati sesosok perempuan itu. Akupun berkata dalam hati "Aku nonton jazz....Kamu lagi apa?". Yah, aku membayangkan aku bisa berbagi kesenangan ini dengan mu. Aku membayangkan kamu terus - terusan menanyaiku siapa aja artisnya dan gimana musiknya. Aku tersenyum sejenak dan akhirnya aku memalingkan muka mengalihkan pandanganku ke hingar bingar musik itu.

Aku terhipnotis oleh berbagai inovasi jazz yang disuguhkan untuk telinga, mata dan hatiku. Mereka yang bahagia dapat memeluk pasangannya sembari ikut berdendang, mereka yang bisa memegang tangan pasangannya, dan mereka yang bisa terus - terusan tersenyum bersama pasangannya. Semua pandangan itu cukup menusuk hatiku ini. Tapi lagi - lagi dentuman dan suguhan musik itu mampu mengalihkan pandanganku. Aku terhipnotis lagi....











Tidak ada komentar:

Posting Komentar